Selasa, Februari 17, 2009

PERMAINAN BOLA BASKET

Bola basket
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Sebuah pertandingan bola basket di Amerika Serikat.

Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan. Bola basket sangat cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang olahraga tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil. Selain itu, bola basket mudah dipelajari karena bentuk bolanya yang besar, sehingga tidak menyulitkan pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.

Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari oleh penduduk Amerika Serikat dan penduduk di belahan bumi lainnya, antara lain di Amerika Selatan, Eropa Selatan, Lithuania, dan juga di Indonesia.

[sunting] Sejarah perkembangan

Basket dianggap sebagai olahraga unik karena diciptakan secara tidak sengaja oleh seorang pastor. Pada tahun 1891, Dr. James Naismith, seorang pastor asal Kanada yang mengajar di sebuah fakultas untuk para mahasiswa profesional di YMCA (sebuah wadah pemuda umat Kristen) di Springfield, Massachusetts, harus membuat suatu permainan di ruang tertutup untuk mengisi waktu para siswa pada masa liburan musim dingin di New England.Terinspirasi dari permainan yang pernah ia mainkan saat kecil di Ontario,Naismith menciptakan permainan yang sekarang dikenal sebagai bola basket pada 15 Desember 1891.

Menurut cerita, setelah menolak beberapa gagasan karena dianggap terlalu keras dan kurang cocok untuk dimainkan di gelanggang-gelanggang tertutup, dia lalu menulis beberapa peraturan dasar, menempelkan sebuah keranjang di dinding ruang gelanggang olahraga, dan meminta para siswanya untuk mulai memainkan permainan ciptaannya itu.

Pertandingan resmi bola basket yang pertama, diselenggarakan pada tanggal 20 Januari 1892 di tempat kerja Dr. James Naismith. "Basket ball" (sebutan bagi olahraga ini dalam bahasa Inggris), adalah sebutan yang digagas oleh salah seorang muridnya. Olahraga ini pun menjadi segera terkenal di seantero Amerika Serikat. Penggemar fanatiknya ditempatkan di seluruh cabang YMCA di Amerika Serikat. Pertandingan demi pertandingan pun segera dilaksanakan di kota-kota di seluruh negara bagian Amerika Serikat.

Pada awalnya,setiap tim berjumlah sembilan orang dan tidak ada dribble,sehingga bola hanya dapat berpindah melalui pass (lemparan). Sejarah peraturan permainan basket diawali dari 13 aturan dasar yang ditulis sendiri oleh James Naismith. Aturan dasar tersebut adalah sebagai berikut.

1. Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan.
2. Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan, tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).
3. Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain tersebut berlari pada kecepatan biasa.
4. Bola harus dipegang di dalam atau diantara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
5. Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul, atau menjegal pemain lawan dengan cara bagaimanapun. Pelanggaran pertama terhadap peraturan ini akan dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sanksi berupa pendiskualifikasian pemain pelanggar hingga keranjang timnya dimasuki oleh bola lawan, dan apabila pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan, maka pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain sepanjang pertandingan. Pada masa ini, pergantian pemain tidak diperbolehkan.
6. Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan (meninju), melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal-hal yang disebutkan pada aturan 5.
7. Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya pelanggaran balik oleh lawan).
8. Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain lawan menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.
9. Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan pendapat tentang kepemilikan bola, maka wasitlah yang akan melemparkannya ke dalam lapangan. Pelempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola dalam genggamannya. Apabila ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan bola akan berpindah. Apabila salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda pertandingan, maka wasit dapat memberi mereka sebuah peringatan pelanggaran.
10. Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran berturut-turut. Wasit memiliki hak penuh untuk mendiskualifikasi pemain yang melakukan pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.
11. Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi.
12. Waktu pertandingan adalah 4 quarter masing-masing 10 menit
13. Pihak yang berhasil memasukkan gol terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang.


Pada Agustus 1936, saat menghadiri Olimpiade Berlin 1936, ia dinamakan sebagai Presiden Kehormatan Federasi Bola Basket Internasional. Terlahir sebagai warga Kanada, ia menjadi warga negara Amerika Serikat pada 4 Mei 1925.

Naismith meninggal dunia 28 November 1939, kurang dari enam bulan setelah menikah untuk kedua kalinya.

[sunting] Perkembangan

Permainan basket sudah sangat berkembang dan digemari sejak pertama kali diperkenalkan oleh James Naismith. Salah satu perkembangannya adalah diciptakannya gerakan slam dunk atau menombok, yaitu gerakan untuk memasukkan dan melesakan bola basket langsung ke dalam keranjang yang bisa dilakukan dengan gerakan akrobatik yang berkekuatan luar biasa.


SUMBER:WIKIPEDIA

INDONESIAN BASKETBALL LEAGUE 2008: Giliran PR Berikutnya!

Semeriah apa pun gelaran liga basket profesional Indonesia (IBL) dari tahun ke tahun, fanatismenya masih belum terasa maksimal. Makanya mulai musim tahun ini pamor klub-klub IBL bakal lebih digenjot.

Predikat cabang olahraga paling favorit di Indonesia sampai saat ini harus diakui masih tetap sepakbola. Liat aja di setiap gelaran kompetisinya. Penonton hampir pasti selalu berjubel. Udah gitu nggak sekadar nonton aja, tapi juga menunjukkan antusiasme berlebihan yang kadang lebih seru daripada permainan sepakbola itu sendiri.

Antusiasme kayak gini belum bisa ditemui di gelaran kompetisi cabang olahraga lain. Padahal kalo ngeliat kompetisinya, rata-rata nggak kalah seru. Ini yang jadi sumber ‘kecemburuan’ cabang olahraga lain. Maunya penonton bikin seru atmosfir kompetisinya juga, persis kayak yang terjadi di sepakbola.

Usaha ini yang mulai dilancarkan cabang olahraga basket lewat gelaran kompetisi profesionalnya, IBL. Mumpung target awal kompetisi ini udah lumayan tercapai.

SURVIVE DULU
Olahraga basket emang sempet favorit banget di Indonesia. Apalagi pas jaman demam NBA lagi melanda. Obrolan soal permainan basket dan bintang-bintangnya malah sempet jadi tren. Pokoknya waktu itu dianggap nggak keren kalo nggak tau apa-apa soal basket. Pertandingan-pertandingannya pun sempet rame banget.

Tapi demam ini nggak berlangsung lama. Entah hype yang udah mulai menurun atau info serta pertandingan NBA udah mulai sulit diikutin, minat terhadap basket pun mulai menipis. Sampai akhirnya kurang mendapat perhatian lagi. Bahkan obrolan soal basket pun dianggap biasa aja.

Makanya waktu liga basket profesional Indonesia, IBL, mulai digulirkan pada 30 April 2003, slogan yang dipake adalah We Will Survive. Slogan ini bisa jadi dilancarkan buat membuktikan olahraga basket masih punya massa di Indonesia. Pasalnya basket mulai turun pamor dan kayak ditinggalin begitu aja.

Kondisi tadi bisa dianggap jadi pr er kompetisi IBL yang pertama. Targetnya bikin imej olahraga basket naik lagi. Pe er yang agak sulit. Mengingat waktu itu kondisi dunia perbasketan Indonesia juga lagi menurun. Kompetisi yang digulirkan sebelumnya rata-rata monoton dan kurang kreatif. Pertandingan-pertandingannya pun kurang seru. Ujungnya prestasi dari cabang olahraga ini pun seret.

Hasil pengerjaan pe er lantas mulai keliatan setelah kompetisi berjalan selama 5 tahun. Olahraga basket mulai diminati lagi. Terbukti dari banyaknya jumlah penonton di setiap pertandingan. Jadi kayaknya sekarang giliran pe er berikutnya yang dikerjain.

FANATISME
Adanya pe-er baru bisa diliat dari perubahan slogan buat gelaran kompetisi IBL mulai musim tahun ini. Slogannya kali ini adalah Basket Hidup Saya. Slogan yang rada ambisius karena menganggap basket udah sangat diterima di Indonesia.

Mungkin kalo melihat gelaran kompetisi IBL selama ini, anggapan kayak tadi wajar bakal muncul. Atmsofir yang ada pada setiap pertandingan lumayan seru. Mulai dari aktivitas yang di luar lapangan, maupun di dalam lapangan.

Di luar lapangan, gelaran biasanya di-set seperti sebuah pesta besar yang meriah. Di sekeliling stadion tempat pertandingan basket digelar, bisa ditemui booth-booth yang berhubungan sama IBL serta olahraga basket itu sendiri. Pokoknya nuansa kompetisi yang paten bisa terasa di sini.

Begitu masuk ke dalam lapangan, keseruan makin bertambah. Yang paling jelas adalah selalu ramainya jumlah penonton yang memadati stadion. Ditambah pula dengan perlengkapan atribut layaknya fans fanatik yang mendukung jagoannya. Lantas begitu pertandingan dimulai, sorakan penonton jadi bagian yang menambah seru suasana.

Pertandingan antara klub-klub IBL jelas bisa dibilang bagian paling seru dari gelaran ini. Pemain-pemainnya rata-rata memperagakan teknik bermain basket serta skill individu yang sangat baik. Malah lebih maju dari beberapa tahun silam. Nggak heran kalo dari sini muncul anggapan basket Indonesia nggak bisa dipandang enteng lagi.

Tapi itu semua cuma sebatas saat setiap pertandingan digelar aja. Begitu pestanya udah kelar, situasi jadi biasa-biasa aja lagi. Buktinya jarang sekali ada obrolan-obrolan seru yang muncul berkaitan dengan IBL apalagi perbasketan Indonesia. Artinya belum terjadi ikatan emosional antara basket dengan publiknya.

Jadi bisa dibilang ikatan emosional inilah yang sekarang pengen dikejar oleh kompetisi IBL. Setelah 5 tahun berhasil membuktikan basket emang bisa survive, sekarang tinggal membentuk fanatismenya aja.

Yang jelas fanatisme nggak bisa terbentuk dalam waktu singkat. Makanya bisa jadi slogan Basket Hidup Saya adalah bagian dari program jangka panjang juga, yang awalannya ada di tahun ini. Sedangkan cara yang dipakai buat membangun fanatisme ada pada setiap musim gelaran.

Contohnya kayak gelaran musim ini. Buat yang udah sempet nonton pertandingan IBL musim ini, mungkin melihat perubahan yang terjadi. Sadar nggak kalo nama-nama klub yang bertanding sekarang udah disertai nama kota pula?

Kalo melihat dari perubahan ini, adanya penambahan nama kota di setiap nama klub mungkin ditujukan untuk membangkitkan ikatan emosional tadi. Imej klub akan naik, setidaknya di publik kota yang diwakilinya. Lantas ujungnya soal fanatisme akan bangkit secara perlahan-lahan.

Cara seperti ini yang udah kelihatan sukses di dunia persepakbolaan Indonesia. Sejak lama klub-klub yang bertanding di Liga Indonesia udah menyandang nama kota juga. Ternyata hasilnya saat ini fanatisme terhadap klub di masing-masing kota udah terbentuk secara luar biasa. Terbukti di setiap pertandingannya pasti ada fans fanatik yang berasal dari kota asal klub.

So, jelas kalo mulai musim gelaran tahun ini, setiap klub yang berlaga di IBL bakal lebih digenjot lagi pamornya. Diawali dari pamor di masing-masing kota yang diwakili, sesuai dengan yang dibawa oleh nama klub.

”Di tahun ke-6 kehadiran IBL, kami tak hanya sekedar memfasilitasi aspirasi dan kecintaan terhadap olahraga ini. Lebih dari itu kami hendak mengeksplorasi basket sebagai bagian dari gaya hidup,” papar salah satu petinggi di jajaran pengurus IBL.

Well, setidaknya kita emang pengen ngelihat dunia olahraga di Indonesia jadi bergairah lagi. Setelah selama ini cuma sepakbola yang jadi perhatian besar, nggak ada salahnya kalo basket juga mendapat porsi yang sama. (donny)
FOTO-FOTO : ILHAM


SUMBER:Hai-Online


Ketika Basket pun Punya IDOLA
Agustus 25, 2008 — syelviapoe3

Ahad kemarin, 24 Agustus 2008, menjelang pukul 5 sore, saya menonton pertandingan Final Basket Olimpiade antara Spanyol dan Amerika Serikat.

Kalau boleh mengutarakan pendapat, sebagai orang awam saya tidak pernah melihat atau mendengar prestasi ‘Spanyol’ dalam dunia perbasketan. Amerika Serikat adalah rajanya Basket, poros dari olah raga ‘ring’ ini. NBA, National Basketball Assosiation, adalah ajang berkumpul dan berkompetisi pemain-pemain basket dunia. Bahkan, Yao Ming, pemain basket profesional asal China, hijrah ke Amerika dan sekarang bergabung dengan Houston Rockets. Maka saya langsung berfikir, Spanyol bakal langsung bertekuk lutut di bawah hempasan pemain-pemain Amerika. Kuarter pertama, Spanyol bahkan tertinggal 10 point. Saya langsung lemas. Pertandingan yang tidak sepadan.

Tapi, selang beberapa menit menjelang kuarter pertama berakhir masuklah seorang pria muda. Tidak terlalu jangkung untuk ukuran pemain basket. Tingginya hanya 1,93 m dan berat 82 kg. Suasana lapangan dari kubu Spanyol berubah. Ia, langsung menset pemain lainnya dan mas Navarro pun langsung menusuk pertahanan Amerika Serikat. At the end, bola langsung masuk ring. Komentator yang berbahasa Inggris itu pun langsung sibuk menyebutkan nama si pemain. Ricky Rubio, pemain muda yang masih berusia 17 tahun itu disebut-sebut sebagai pemain Spanyol berkualitas (barangkali termasuk kualitas wajahnya, ya…he..he..). Dan memang, passing yang diberikan pada Navarro dan Rudi berbuah shoot yang manis. Kuarter dua dan tiga, selisih poin Amerika Serikat dan Spanol semakin sedikit. Uniknya, ketika Rubio keluar, maka permainan Spanyol terkesan ‘longgar’ dan mudah di geber Amerika Serikat yang dimotori Kobe Bryan dan Lebron James.

Spanyol berusaha mengungguli perolehan poin Amerika Serikat. Namun, tatkala poin Spanyol mulai mendekati Amerika Serikat, pemain-pemain Amerika Serikat langsung menyerang dengan lemparan tiga angka dari luar lingkaran. Bahkan sampai kuarter keempat, Spanyol tidak pernah mengungguli Amerika Serikat. Hasilnya, Amerika Serikat berhasil memperoleh emas sedangkan Spanyol harus puas di perolehan perak.

Yang menjadi pusat perhatian dari pertandingan ini bukannya LeBron James atau Kobe Bryan tapi justru si pemain muda asal Spanyol, Ricard ‘Ricky’ Rubio. Bukan hanya karena ia adalah pemain muda yang berbakat, punya skill, tapi poin guard ini juga berhak menghiasi cover majalah :lol:


SUMBER:SYELVIAPOE3

Diposting oleh:EGIT PRIATNA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar